Subscribe:

Pages

Rabu, 28 Maret 2012

Resume Bahasa Indonesia

Sejarah ejaan dalam bahasa Indonesia
  • Ejaan Van Ophuijsen (1901 – 1947) : Seorang guru besar Belanda & pemerhati bahasa Indonesia. Penggunaan huruf j, Penggunaan huruf oe, Penggunaan tanda diakritik: koma, ain dan tanda trema.
  • Ejaan Republik (ejaan Suwandi) (1947 – 1972) : Menteri PP dan KRI saat itu.Penggantian huruf oe menjadi u, Bunyi sentak ditulis dengan k, Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2, Tidak dibedakan antara penulisan di sebagai awalan dan di sebagai kata depan.
  • Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) (16 Agt. 1972 – sekarang). Dj menjadi j, j menjadi y, nj menjadi ny, sj menjadi sy, tj menjadi c, ch menjadi kh, Kata ulang tidak boleh ditulis dengan
    angka 2 Dibedakan antara penulisan di sebagai awalan dan di sebagai kata depan
    .
Ruang Lingkup EYD
  1. Pemakaian  huruf 
  2. Penulisan huruf
  3. Penulisan kata
  4. Penulisan unsur serapan 
  5. Pemakaian tanda baca (pungtuasi) 

KALIMAT
  • Kalimat merupakan bentuk bahasa atau wacana yang digunakan sebagai sarana untuk menuangkan dan menyusun gagasan secara terbuka agar dapat dikomunikasikan kepada orang lain (Mustakim,1994).
  • Kalimat adalah bagian ujaran yang mempunyai struktur minimal subjek dan predikat, mempunyai intonasi dan bermakna (Finoza, 2003).
Unsur Kalimat
Unsur kalimat adalah unsur sintaksis (jabatan kata/peran kata) yang terdiri dari:
  • Subjek (S)
  • Predikat(P)
  • Objek (O)
  • Pelengkap (Pel)
  • Keterangan (Ket)
SUBJEK
Bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, sosok (benda), semua hal, atau masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan.
Subjek biasanya berisi:
  1. Kata/frasa bendaa
  • Meja direktur besar.
  • Ayahku sedang membuat program.
    2. Klausa
  • Yang berkumis tipis adalah kekasihku.
    3. Frasa verbal
  • Membangun sistem informasi akuntansi sangat mahal.
PREDIKAT
  1. Predikat menyatakan :
  • keadaan yang dilakukan oleh S
  • Sifat, situasi, status, ciri atau jati diri S
  • Jumlah sesuatu yang dimiliki S yg
     2. Bagian kalimat menghubungkan antar S dengan O dan K
     3. Dapat berupa kata/frasa berkelas verba, adjektifa, numeralia (kt. Bilangan), dan nomina (benda)
 OBJEK
  1. Bagian kalimat yang melengkapi PP.
  2. Objek pada umumnya diisi oleh nomina, frasa nominal, atau klausa.
  • Nomina = buku
  • Frasa Nomina = buku sejarah
  • Klausa = buku sejarah pertempuran bangsa Melayu
     3.  Letak OO selalu di belakang PP yang berupa verba transitif, yaitu verba yang memerlukan O
         Contoh:
  • Harmanto membuat …
  • Sistem analisis merancang … 
PELENGKAP
  1. Jika kalimat ada OO maka biasanya Pel terletak setelah (di belakang) OO.
  2. Pelengkap dapat pula diisi oleh frasa adjektiva dan frasa preposisional
  • Frasa adjektiva = benar sekali, sudah tidak layak.
  • Frasa preposisional = di, ke, dari sampai, selama, sepanjang.
DEFINISI dan CIRI KALIMAT EFEKTIF
Kalimat efektif ialah kalimat yang benar, jelas, dan mempunyai makna yang mudah dipahami oleh pembaca secara tepat.
1. KESEPADANAN STRUKTUR BAHASA
  • Kesepadanan ialah keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang digunakan.
  • Kesepadanan kalimat dibangun melalui kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
  • Kesatuan menunjuk bahwa dalam satu kalimat hendaknya hanya ada satu ide pokok.
  • Satu ide pokok tidak diartikan sebagai ide tunggal, tetapi ide yang dapat dikembangkan ke dalam beberapa ide penjelas.
2. KEPARALELAN ATAU KESEJAJARAN BENTUK
  • Keparalelan atau kesejajaran bentuk adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat.
  • Bila bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk pgg , kedua dan seterusnya juga harus menggunakan nomina.
  • Demikian pula bila menggunakan bentuk-bentuk lain.
3. KETEGASAN ATAU PENEKANAN KATA
  • Merupakan perlakuan khusus pada kata tertentu dalam kalimat sehingga berpengaruh terhadap makna kalimat secara keseluruhan.
  • Ada beberapa cara penekanan dalam kalimat:pp
  1. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu pada awal kalimat.
  2. Melakukan pengulangan (repetisi).
  3. Melakukan pengontrasan kata kunci.
  4. Menggunakan partikel penegas. 
4. KEHEMATAN KATA
Kehematan adalah upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu.kata menjadi padat berisi. Dapat dilakukan dengan cara:
  • Menghilangkan pengulangan subyek Menghilangkan pengulangan subyek Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
  • Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
  • Kehematan dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak .
5. KELOGISANKelogisan adalah terdapatnya arti kalimat yang logis/masuk akal dan penulisannya sesuai EYD.
Contoh:
  •  Karena lama tinggal di asrama putra, anaknya semua laki-laki.
  • Kepada ibu Intha, waktu dan tempat kami persilakan.
  • Jalur ini terhambat oleh iring-iringan jenazah.
6. KESATUAN GAGASAN
Kesatuan gagasan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat.
Contoh: Berdasarkan agenda sekretaris manajer personalia akan memberi pengarahan kepada pegawai baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar