skip to main |
skip to sidebar
Sejarah ejaan dalam bahasa Indonesia
- Ejaan Van Ophuijsen (1901 – 1947) : Seorang guru besar Belanda & pemerhati bahasa Indonesia. Penggunaan huruf j, Penggunaan huruf oe, Penggunaan tanda diakritik: koma, ain dan tanda trema.
- Ejaan Republik (ejaan Suwandi) (1947 – 1972) : Menteri PP dan KRI saat itu.Penggantian huruf oe menjadi u, Bunyi sentak ditulis dengan k, Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2, Tidak dibedakan antara penulisan di sebagai awalan dan di sebagai kata depan.
- Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) (16 Agt. 1972 – sekarang). Dj menjadi j, j menjadi y, nj menjadi ny, sj menjadi sy, tj menjadi c, ch menjadi kh, Kata ulang tidak boleh ditulis dengan
angka 2 Dibedakan antara penulisan di sebagai awalan dan di sebagai kata depan.
Ruang Lingkup EYD
- Pemakaian huruf
- Penulisan huruf
- Penulisan kata
- Penulisan unsur serapan
- Pemakaian tanda baca (pungtuasi)